Minggu, 09 Agustus 2015

Tes Baum (Tes Menggambar Pohon)



Copas dari buku “PANDUAN SUKSES TES RESMI TNI/POLRI”

Tujuan dari tes ini adalah untuk menilai karakter dan kepribadian seseorang dari sosok gambar pohon yang diberikan. Penilaian ini dapat diketahui dari aspek, antara lain dengan menginterpretasikan bentuk gambar, kelengkapan gambar, kerapian, cara menggambar, dan aspek-aspek penilaian yang lain. Pohon dianggap dapat memberikan keteduhan bagi makhluk hidup di sekitarnya.Dengan sifat tersebut, tes menggambar pohon digunakan untuk mengukur ego, emosionalitas, kepekaan, sikap, dan adaptasi.
Tes baum merupakan tes menggambar pohon dengan kriteria tertentu. Kriteria pohon yang digambar meliputi pohon yang berkambium (dikotil), bercabang dan berbuah sehingga kelihatan akar, batang (dahan dan ranting), daun dan buah.Peserta tes tidak diperkenankan untuk menggambar pohon dengan jenis monokotil (berakar serabut), seperti bambu, pisang, semak belukar, dan sebagainya.Penilaian yang dilakukan bukan bagus atau tidaknya gambar yang dihasilkan, melainkan besar atau kecilnya gambar, goresan pensil yang tegas atau tidak, atau patah-patah, letak gambar di kanan-kiri, atas-bawah, atau di tengah.
Seperti halnya tes wartegg, tes baum juga terdapat instruksi tes yang penting diperhatikan oleh peserta tes. Instruksi tes baum adalah sebagai berikut.
a. Sebelum tes dimulai, peserta tes akan diberikan alat tulis berupa kertas HVS kosong berukuran A4 atau folio dan kadangkala pensil HB. Peserta tes tidak diperkenankan menggunakan penghapus. Waktu yang tersedia sebaiknya digunakan dengan bijak.
b. Selanjutnya penguji akan meminta peserta tes menuliskan identitas dirinya di sudut kanan atas kertas yang terdiri atas nama peserta, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan usia.
c. Berikutnya peserta tes diminta untuk membalik kertas dan mendengarkan instruksi selanjutnya dari penguji.
d. Penguji akan memberikan instruksi kepada peserta tes untuk membuat gambar pohon berkayu kepada peserta tes, kecuali pohon perdu, pinus/cemara, palma/kelapa, bambu, beringin, randu, pisang, atau rumput-rumputan.
e. Peserta tes dapat menggambar pohon sembarang sesuai ide dan imajinasi yang ada pada saat itu, selain pohon yang tidak boleh digambar.
f. Setelah peserta tes selesai menggambar pohon, peserta tes dapat menuliskan nama pohon yang digambar di bawah gambar pohon yang dibuatnya.
g. Terkadang peserta tes diminta untuk mempresentasikan hasil menggambarnya dengan waktu penyajian 5 sd 15 menit (klasikal) atau tidak dibatasi (individu).
Apabila ingin menghasilkan gambar tes baum yang baik, peserta tes perlu memperhatikan faktor-faktor yang digunakan penilai dalam menginterpretasikan tes baum. Hal-hal yang dimaksud adalah sebagai berikut.
a. Kesan umum gambar yang dihasilkan
Kesan umum gambar yang dihasilkan dinilai menurut ukuran gambar, lokasi/posisi, kualitas garis, dan penyelesaian.
1. Kesan umum diperoleh dengan melihat kesan keseluruhan gambar, apakah gambar pohon tersebut digambar dengan mantap, sempurna dan cepat, kabur atau samar memudar, sketsa, dan menggunakan pola atau garis dasar (skema) dengan garis yang terputus atau ditekan.
2. Ukuran gambar diperoleh dengan melihat apakah ukuran gambar tersebut digambar dengan besar dan dominan, sedang, atau kecil. Perbandingan dengan ruang gambar yang tersisa; jika peserta tes menggunakan kurang dari 1/3 bagian kertas maka dianggap ukuran gambar kecil; jika peserta tes menggunakan sekitar ½ bagian atau lebih maka ukuran gambar dianggap sedang; dan jika peserta tes menggambar secara penuh maka ukuran gambar dianggap besar dan dominan.
Interpretasi ukuran gambar pohon di kertas adalah sebagai berikut.
a) Ukuran gambar pohon lebih dari setengah tinggi kertas, menunjukkan bahwa peserta tes merupakan pekerja keras untuk mewujudkan cita-citanya dalam kehidupan. Ia suka terhadap kegiatan yang positif sehingga menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan mapan.
b) Ukuran gambar pohon kurang dari setengah tinggi kertas, menunjukkan bahwa peserta tes menerima apa adanya hasil yang diperoleh, mudah bersyukur, dan menikmati hasil yang diperoleh tersebut meski bukan usaha yang maksimal.
3. Lokasi gambar dinilai dengan melihat apakah posisi gambar cenderung di bagian kiri kertas, cenderung di bagian kanan kertas, cenderung di bagian bawah kertas, cenderung di bagian atas kertas, atau cenderung di bagian tengah (centrum) kertas.
a) Interpretasi gambar pohon yang digambar di tengah menunjukkan bahwa peserta tes merupakan orang yang tidak suka bertele-tele, tetapi rendah hati atau tidak sombong. Hal ini juga berarti jalan tengah dengan maksud dapat mencegah segala keburukan yang dapat terjadi atau dapat memunculkan segala kemungkinan yang bisa muncul sehingga selalu mempertimbangkan dengan cermat dan waspada dengan apa yang akan terjadi.
b) Interpretasi gambar pohon yang digambar di bawah menunjukkan bahwa peserta tes terlalu berhati-hati dalam menimbang suatu masalah dengan alasan tidak ingin mengambil resiko dan berharap semua berjalan dengan baik. Meski juga dapat ditafsirkan bahwa tindakan berhati-hati merupakan sikap pesimis terhadap solusi yang diberikan.
c) Interpretasi gambar pohon yang digambar di atas menunjukkan bahwa peserta tes punya sifat yang suka mengambil hikmah dalam hidup, tidak takut resiko, dan sabar menghadapi segala cobaan. Peserta tes juga mempunyai sikap bijaksana dan lapang dada dengan kenyataan hidup yang dijalani.
4. Kualitas garis dinilai dengan melihat apakah kualitas garis pada gambar tergolong: tekanan sangat kuat dalam; tekanan kuat dan berat; tekanan lemah ringan; konstan; tekanan variatif; kualitas garis lancar; fluktiatif; bergetar; bergerigi denga sudut diberi tekanan; berulang-ulang diganti; putus-putus (sketsa); garis samar; atau garis tegas.
5. Penyelesaian gambar dinilai dengan melihat apakah gambar diselesaikan dengan:
a) Relatif sistematis, misalnya apakah pohon digambar dengan beraturan, berurutan;
b) Tidak sistematis, misalnya apakah peserta menggambar per bagian pohon secara tidak beraturan , antara lain belum selesai menggambar akar, mencoba menghias mahkota, kemudian menambah ranting, kembali ke akar, dan menghias mahkota kembali.
b. Bagian-bagian pohon yang dihasilkan
Bagian-bagian pohon meliputi mahkota, batang, dahan, stem basis, dan akar. Penjelasan dan interpretasi per bagian pohon adalah sebagai berikut
1. Mahkota
Mahkota merupakan bagian pohon yang melingkupi suatu area dan pusatnya di atas batang yang dikelilingi masa dahan dan daun-daunan.Mahkota merupakan bagian pohon yang tidak stabil, mudah gugur dan berumur pendek.Mahkota terdiri atas daun, bunga, dan buah.Mahkota menunjukkan tentang kemauan peserta tes untuk berhubungan dengan lingkungan sosialnya dan terdapat hubungan timbal balik antara dunia luar dengan diri peserta.Interpretasi dari bagian pohon ini dapat dilihat dari bentuk, goresan, dan daun.
2. Batang
Batang merupakan pusat dan berperan sebagai penyeimbang kanan dan kiri.Fungsi batang adalah menopang, pengangkut sari makanan.Batang merefleksikan perkembangan psikologis, perasaan dari dorongan dasar, bakat instingtif dan penyaluran dari dorongan tersebut. Dengan kata lain, batang merepresentasikan kekuatan ego seseorang, terutama pada permukaan batang, dan bayang dimensi. Batang pohon dapat berbentuk batang yang terbuka di atas dan dihasilkan oleh adanya dahan-dahan yang menempel pada dua garis.Hal ini mengindikasikan adanya suatu vitalitas.Selain itu, terdapat pula pohon yang belum selesai digambar, yang menunjukkan adanya tingkah laku berhenti di tengah jalan sebelum mencapai tujuan. Dengan kata lain, peserta tes punya kecenderungan tidak menyelesaikan sesuatu yang telah dimulai. Interpretasi batang pohon yang digambar oleh peserta tes adalah sebagai berikut.
a) Batang pohon yang lebar. Artinya kokoh, yang dijadikan sandaran yang kuat untuk beban yang kuat. Maksudnya, peserta tes punya pribadi yang kuat dalam menghadapi dengan cobaan , sabar menghadapi hidup, tenang, dan tidak mudah marah.
b) Batang pohon yang ramping. Batang pohon yang digambar ramping tidak memerlukan banyak ruang di kertas. Interpretasinya, bahwa peserta tes punya sifat mudah bergaul, berempati, dan punya kepekaan untuk menuju arah yang lebih baik.
c) Batang pohon yang digambar dengan cabang di puncak. Puncak pohon yang bercabang sangat rentan patah saat tertiup angin. Artinya, peserta tes seringkali menemui masalah dalam menentukan pilihan yang penting.
3. Dahan
Dahan merupakan bagian yang tidak kalah penting seperti halnya batang, karena fungsinya juga berperan seperti batang yakni menopang dan pengangkut sari makanan.Cabang atau dahan menunjukkan pengorganisasian kepribadian dan kemampuan individu untuk memperoleh kepuasan dari lingkungan sekitar.Dalam tes menggambar pohon, ada dahan yang berbentuk pipa dan dahan selang-seling bentuk pipa. Dahan yang seperti ini menunjukkan peserta tes merupakan orang yang mudah dipengaruhi oleh orang lain. Sementara dahan selang-seling berbentuk pipa merupakan dahan yang seolah-olah terpotong dan terpancar seakan-akan berhamburan yang menunjukkan struktur dahan dalam suatu mahkota daun-daun.Karakteristik dahan tersebut menunjukkan peserta tes mempunyai banyak keinginan tetapi tidak tahu prioritas yang utama sehingga terkesan kabur.Selain hal tersebut, peserta tes memungkinkan untuk menggambar pohon dengan sedikit cabang atau banyak cabang.Pohon yang bercabang banyak menandakan pribadi yang ekstrovert. Hal ini berarti peserta tes punya kemampuan komunikasi yang baik dengan dunia luar sehingga ia punya jaringan yang besar. Sementara pohon yang sedikit cabang menandakan peserta tes berkepribadian introvert atau individualis, mandiri, dan bahagia dengan sedikit teman.
4. Pangkal pohon (stem basis)
Pangkal pohon berada dekat akar, kaku, dan tidak dapat bergerak.Pangkal pohon menginterpretasikan bentuk dorongan dasar dari kehidupan seseorang dan arah penyalurannya.Pangkal pohon menunjukkan adanya hubungan seseorang dengan lingkungan sekitar.Hal ini juga menunjukkan adanya bentuk-bentuk komunikasi.Berbagai bentuk gambar pangkal pohon yang diilustrasikan peserta tes meliputi sebelah kiri pangkal pohon lebar, sebelah kanan lebar, seimbang kanan-kiri, tidak ada pangkal pohon, dan pangkal pohon terlalu besar.
5. Akar
Akar merupakan bagian pohon yang paling dasar.Akar berperan sebagai sumber kehidupan yang tidak tampak dari luar.Fungsinya menghisap makanan dari bumi.Akar menghunjam ke dalam tanah dan berpegang pada tanah.Akar diinterpretasikan sebagai dorongan bawah sadar (id), kebutuhan dari hawa nafsu, dorongan impuls dasar (basic instink), keinginan fisik dan sikap pasif.Bila peserta tes menggambar akar tidak tampak menunjukkan sesuatu yang normal.Bila akar digambar dengan tampak, menunjukkan belum tercapainya kedewasaan, sedang mencari pegangan, dikendalikan oleh kekuatan tidak sadar (hawa nafsu), kurangnya usaha dan kemauan, konservatif, dan sangat sulit melepaskan dirinya dari persoalan yang dihadapi.Kecenderungannya pada anak-anak, gambar akar yang dibuat diinterpretasikan normal. Berbagai bentuk akar yang digambar peserta tes dapat berbentuk: akar tertutup, akar tunggal, akar dobel, akar berbelit-belit, akar nampak pada permukaan tanah, dan akar terbuka. Selain itu, gambar pohon dengan akar menunjukkan bahwa peserta tes punya sikap bertanggungjawab.Ia suka bersikap realistis, menggunakan akal sehat dalam menjalani hidup, dan mempunyai hubungan yang kuat dalam keluarga, rumah dan karier.Sementara gambar pohon tanpa akar menunjukkan bahwa peserta tes bersikap mandiri.Ia lebih suka melakukan sesuatu secara mandiri daripada bekerja dengan orang lain. Ia tipe yang fleksibel, spontan, mudah bergaul, dan senang dalam kondisi apa pun.
c. Bayangan (shading)
Dalam menggambar pohon, peserta tes terkadang membuat bayangan.Beragam bentuk bayangan yang dapat digambar meliputi tiga dimensi, terarah arsirannya, tidak terarah arsirannya, banyak arsiannya dan kotor, dan coretan di luar gambar.
d. Penghapusan
Penghapusan yang dilakukan peserta tes dalam menggambar pohon juga menginterpretasikan suatu keadaan.Sedikit atau ada penghapusan menunjukkan adanya kecemasan, gelisah, kecenderungan neurotis pada konflik, dan regresi.Penghapusan yang sangat banyak menginterpretasikan ketidakmampuan memutuskan sesuatu dan ketidakpuasan diri.
e. Kriteria-kriteria khusus
Ketika menggambar pohon, peserta tes terkadang menggambar dengan kriteria khusus, antara lain sebagai berikut.
1. Pohon yang berubah
Buah merupakan hasil yang muncul pada pohon dari proses yang lama. Buah diartikan sebagai suatu hasil akhir yang terkadang menguntungkan karena bermanfaat bagi makhluk hidup lain. Buah diartikan juga suatu kematangan. Alasan menggambar buah pada remaja adalah keinginan untuk segera menikmati, meniadakan proses kematangan karena ingin mendapatkan hasil dan segera mendapat kesuksesan. Remaja juga tidak ingin menunggu karena tidak ada keuletan sehingga mudah berubah-ubah dalam penilaian sesaat.Selain itu, penggambaran buah menunjukkan bahwa peserta tes ingin memperlihatkan kemampuannya, prestasinya ingin dilihat orang lain, punya kemampuan dalam mengamati sesuatu, dan tidak ada daya tahan bekerja.
2. Pohon yang dikelilingi pagar
Peserta tes terkadang menggambar pohon disertai dengan pagar di sekelilingnya. Hal ini menunjukkan bahwa:
a) Peserta membutuhkan rasa aman karena adanya perasaan tidak aman
b) Kebutuhan untuk dibimbing
c) Tidak ada kemandirian
d) Tidak ada kepercayaan diri
e) Mencari dan membutuhkan dukungan
3. Pohon dengan bunga-bunga
Pohon dengan bunga-bunga menunjukkan bahwa:
a) Peserta tes mempunyai kepakaan terhadap suatu keadaan
b) Menikmati suatu kejadian, tetapi juga mudah melupakannya
c) Peserta tes punya sikap narsis
4. Daun yang digambar secara mendetail
Daun yang digambar secara mendetail mempunyai unsur positif dan negatif.
a) Unsur positif menunjukkan adanya bakat/kemampuan untuk mengamati
b) Unsur negatif menunjukkan sikap kekanak-kanakan tetapi dalam cara mengamati dunia sekitarnya secara naïf. Ia mudah kecewa dan gembira atas hasil yang dicapai.
5. Pohon dengan daun-daun yang jatuh
Peserta tes yang menggambar pohon dengan daun-daun yang jatuh mengindikasikan bahwa ia mudah melepaskan sesuatu dan dapat mengekspresikan diri dengan mudah serta mempunyai perasaan yang halus dan peka.
6. Pohon berdaun rindang
Pohon yang berdaun rindang mengindikasikan bahwa peserta tes seorang yang ahli dalam mengerjakan berbagai tugas secara bersama-sama.Daun melambangkan ide sehingga daun yang rindang/banyak menandakan seseorang yang suka mengerjakan berbagai proyek secara bersama-sama.Ia suka menunjukkan estetika dan ingin selalu menampilkan diri yang baik.
7. Pohon dengan sedikit daun
Pohon yang digambar dengan sedikit daun menunjukkan peserta tes punya sedikit minat atau kesukaan dalam bidang tertentu tetapi sangat antusias untuk mengerjakannya.Ia paham keistimewaan dirinya dan berusaha mengembangkan bakat semaksimal mungkin.
8. Pohon dengan sarang burung dan telur burung
Pohon yang digambar dengan sarang burung dan telur burung menunjukkan bahwa peserta tes terlalu berani dalam pergaulan dan mempunyai daya humor yang tinggi meski terkadang sinis.
9. Gambar hewan di sekitar pohon, kecuali ulat
Gambar hewan di sekitar pohon menunjukkan peserta tes sedang memikirkan kepentingan orang lain di luar kepentingan dirinya sendiri.
10. Pemandangan alam
Peserta tes yang menjadikan pemandangan alam sebagai tema utama dalam menggambar menunjukkan bahwa ia merasa terancam dari dunia luar, sering melamun, depresif, tidak punya motivasi, adanya kecemasan, dan merasa pesimis.
11. Pohon yang digambar di atas pangkal batang
Gambar pohon di atas pangkal batang menunjukkan bahwa peserta tes detachmentdari kenyataan dan pada saat yang sama terpisah dari kenyataan. Selain itu, ia punya keinginan yang susah diraih dan hidupnya tersendiri.
12. Dasar pohon terbentuk dari pangkal dan akar
Peserta tes kemungkinan dapat menggambar dasar pohon yang terbentuk dari pangkal dan akar. Hal ini menunjukkan bahwa ia tidak punya self consciousness dan tidak mampu melihat sesuatu secara objektif.
13. Pohon dengan garis miring
Peserta tes terkadang juga menggambar pohon dengan garis miring. Gambar tersebut menunjukkan bahwa ia punya sikap hati-hati, tidak mudah percaya pada orang lain, tidak mau menyesuaikan diri, ragu-ragu, stabilitas lemah, kemauan lemah, dan perasaan tidak aman.
14. Gambar pohon berbentuk segitiga
Gambar pohon berbentuk segitga menunjukkan bahwa peserta tes punya orientasi pada hal yang detail, gigih, dan bekerja keras untuk meraih cita-cita.
15. Bagian atas pohon yang membulat
Peserta tes yang menggambar bagian atas pohon yang membulat menandakan bahwa ia suka melihat situasi secara keseluruhan, tertarik pada detail, menghargai orang lain, tempat dan hal untuk kesan yang diciptakan, dan cenderung tidak terburu-buru menilai seseorang tanpa adanya fakta yang benar.
16. Pohon di atas bukit
eserta tes yang menggambar pohon di atas bukit menunjukkan bahwa ia punya kepribadian autisme, merasa terkungkung atau terkucilkan, suka menyendiri dalam pergaulan, adanya perasaan insecure, dan terasing.
Ada beberapa trik dan tips yang dapat peserta tes lakukan untuk mengikuti tes menggambar pohon yaitu sebagai berikut.
a. Persiapkan alat tulis yang diperlukan untuk administrasi tes.
b. Perhatikan dengan seksama perintah soal dengan jelas.
c. Gambarlah pohon dengan detail dan rinci setiap bagiannya seperti tangkai, bentuk daun, kerapatan daun, buah, akar, maupun alur pohon.
d. Meski waktu yang diberikan amat terbatas, peserta tes perlu menyelesaikan tes dengan tenang dan cermat.
e. Sebelum melaksanakan tes, peserta dapat berlatih di rumah dengan memfoto sebuah pohon yang diinginkan, mempelajari karakter pohon tersebut, berikutnya berlatih menggambar dengan acuan foto tersebut.

2 komentar: